Generasi Z berbicara dalam bahasa internet, yang cukup populer dan dipahami secara global. Instagram, Snapchat, dan TikTok adalah contoh media sosial yang paling banyak menggunakan singkatan. Namun, tidak semua orang mengetahui atau menggunakan singkatan dalam komunikasi mereka, terutama orang tua dan lansia. Akibatnya, terkadang mereka tidak tahu apa yang dibicarakan anak-anak mereka. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memahami singkatan teks. Dengan demikian, mereka dapat berkomunikasi dengan remaja atau anak-anak tanpa kesalahpahaman.
Mari kita pahami mengapa remaja dan anak-anak menggunakan singkatan teks. Singkatan teks mana yang paling sering digunakan dan sedang tren? Anda juga akan belajar kapan pintasan ini dapat menimbulkan kekhawatiran. Jadi, silakan lanjutkan membaca dan pahami dari dasar-dasarnya.
Apa itu singkatan teks?
Singkatan teks adalah nama pendek dari kata atau frasa yang lebih panjang. Singkatan sering digunakan di internet dan bahkan dalam percakapan sehari-hari. Sebagian besar cukup daring karena mudah ditulis dan menghemat waktu. Berikut contohnya:
TERTAWA TERBAHAK-BAHAK – Artinya tertawa terbahak-bahak. Ketika seseorang mengunggah lelucon atau meme lucu di internet, orang-orang di kolom komentar menulis "LOL" untuk menunjukkan bahwa lelucon atau meme itu sangat lucu bagi mereka.
Sebentar lagi – berarti segera kembali.
Ketika seseorang sedang streaming daring dan beristirahat sejenak, mereka akan berkata kepada penonton, "BRB." Artinya, penonton harus menunggu beberapa menit.



Ini adalah singkatan. Singkatan adalah versi ringkas dari ungkapan. Orang-orang kebanyakan menggunakan singkatan dalam obrolan, permainan, streaming daring , dan konteks lainnya. Singkatan dapat dikatakan sebagai media percakapan di dunia daring . Bentuk-bentuk singkat ini bantuan orang mengekspresikan emosi dan ide dengan cepat.
Sejarah singkatan-singkatan ini sudah ada sejak lama. Di masa-masa awal ponsel, orang-orang harus membayar untuk setiap pesan. Setiap pesan memiliki jumlah karakter yang terbatas. Jadi, untuk mengatasi batasan jumlah kata dan menghemat uang, orang-orang mulai menyingkat kata. Dan seiring waktu, bentuk-bentuk singkat ini menjadi bagian dari pesan teks biasa. Bentuk-bentuk singkat ini menjadi bagian dari bahasa sehari-hari.
Dengan berkembangnya internet, tren ini pun berkembang. Platform media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Instagram membuat pesan singkat menjadi hal yang umum. Anak muda menemukan cara baru untuk mengekspresikan diri. Mereka mulai mencampur huruf, angka, dan emoji. Begitulah cara singkatan teks menjadi bagian dari percakapan modern.
Menurut laporan American Psychological Association pada tahun 2024, singkatan saat berkirim pesan teks rutin digunakan oleh mayoritas (90,1%) pengguna pesan teks. Dengan data ini, Anda dapat memahami peningkatan penggunaan singkatan saat ini.
Pantau percakapan mereka dan pastikan keselamatan mereka dengan FlashGet Anak-Anak!
Mengapa anak-anak menggunakan singkatan teks?
Anak-anak menggunakan singkatan karena berbagai alasan. Berikut beberapa di antaranya:
- Yang terpenting adalah kecepatan. Mengirimkan kalimat panjang butuh waktu. Mengetik kata-kata lengkap bisa terasa lambat. Singkatan membuat obrolan lebih cepat.
- Alasan lainnya adalah privasi. Anak-anak terkadang menggunakan bentuk-bentuk singkat yang tidak dipahami orang tua atau orang dewasa. Hal ini memberi mereka rasa ruang pribadi. Mereka merasa memiliki bahasa mereka sendiri.
- Singkatan juga menunjukkan rasa memiliki. Remaja senang merasa menjadi bagian dari suatu kelompok. Ketika mereka menggunakan singkatan yang sama dengan teman-teman mereka, mereka merasa terhubung. Ini menjadi simbol persahabatan dan pengertian.
- Percakapan juga menyenangkan dengan singkatan teks. Anak-anak suka menggunakan kata-kata imajinatif. Mereka senang memadukan bahasa gaul dengan singkatan. Misalnya, mereka menggunakan LOL atau OMG untuk mengekspresikan keterkejutan. Singkatan ini ekspresif dan bersemangat.
- Ada juga beberapa anak yang menggunakan singkatan karena mereka melihatnya di internet. Influencer, gamer, dan YouTuber umumnya menggunakannya. Anak-anak menonton dan langsung memahaminya. Dan itu menjadi percakapan sehari-hari mereka.
Jadi, anak-anak tidak selalu menggunakan jalan pintas ini untuk bersembunyi. Mereka sering menggunakannya agar mudah berbaur dan berkomunikasi. Namun, orang tua tetap perlu memperhatikan arti kata-kata tersebut.
Singkatan teks umum yang harus diketahui orang tua
Orang tua sering bingung ketika melihat huruf-huruf asing dalam pesan anak mereka. Memahami huruf-huruf tersebut dapat memperlancar komunikasi. Berikut beberapa singkatan umum yang sering muncul dalam percakapan sehari-hari, dan orang tua juga perlu mengetahuinya:
Persyaratan percakapan sehari-hari
Yang paling populer yang digunakan anak-anak setiap hari adalah ini:
- LOL – Tertawa terbahak-bahak
- Ya Tuhan – Ya Tuhan
- Sebentar lagi – Akan segera kembali
- TTYL – Sampai jumpa lagi
- IDK – Aku tidak tahu
- BTW – Ngomong-ngomong
- FYI – Untuk informasi Anda
- Sejujurnya
- NP – Tidak masalah
- NVM – Tidak usah dipikirkan
- BFF – Sahabat terbaik selamanya
- GTG – Harus pergi
Ini adalah bentuk-bentuk singkat yang mudah, tidak berbahaya, menghibur, dan cepat untuk dibaca.
Ekspresi singkat emosi dan reaksi
Anak-anak dan remaja menggunakannya untuk mengekspresikan emosi atau suasana hati mereka.
- LMAO – Tertawa terbahak-bahak
- ROFL – Tertawa terbahak-bahak di lantai
- SMH – Menggelengkan kepala
- IDC – Aku tidak peduli
- ILY – Aku cinta kamu
- TMI – Terlalu banyak informasi
- XOXO – Pelukan dan ciuman
- FR – Sungguhan
- ICL – Saya tidak bisa berbohong
- Ya Tuhan – Ya Tuhan
Singkatan-singkatan ini bantuan anak-anak mengekspresikan perasaan mereka tanpa harus mengetik atau mengucapkan banyak kata. Singkatan-singkatan ini bisa terdengar lucu atau santai.
Komunikasi yang penuh hormat dan efektif
Kata-kata pendek ini bantuan mengendalikan percakapan dan menjaga kesopanan.
- TTYS – Sampai jumpa lagi
- LMK – Beri tahu aku
- WYD – Apa yang sedang kamu lakukan?
- RN – Saat ini
- PM – Pesan pribadi
- DM – Pesan langsung
- ASAP – Sesegera mungkin
- EOD – Akhir hari
- FYR – Untuk referensi Anda
Mereka bantuan menjaga pesan tetap beradab. Anak-anak cenderung menggunakannya bahkan di sekolah atau dalam percakapan kelompok.
Bahasa gaul Gen Z: Singkatan yang lebih baru dan sedang tren
Singkatan teks baru diperkenalkan setiap tahun. Singkatan-singkatan ini merupakan produk meme, permainan, dan budaya pop.
- Rizz – Karisma atau pesona
- Tutup / Tanpa Tutup – Kebohongan atau kebenaran
- Taruhan – Oke atau setuju
- Sus – Mencurigakan
- Delulu – Delusional
- M / K – Menang atau kalah
- Slay – Melakukan sesuatu yang hebat
- Makan – Melakukan pekerjaan yang luar biasa
- Ini memberi – Menggambarkan suasana atau tampilan
- Simp – Seseorang yang terlalu penyayang
- Stan – Penggemar berat seseorang
- Suasana hati – Sesuatu yang berhubungan
- Getaran – Perasaan suatu momen
- Berbasis – Percaya diri dan berani
- Lowkey / Highkey – Secara rahasia atau terbuka
Orang tua mungkin tidak mendengar hal ini dalam kehidupan sehari-hari. Namun, anak-anak sering menggunakannya dalam obrolan, permainan, dan unggahan media sosial.
Konteks spesifik dan singkatan yang kurang umum
Beberapa singkatan muncul dalam situasi terbatas. Singkatan-singkatan ini tidak berbahaya, tetapi mengetahuinya bantuan .
- AFK – Jauh dari keyboard
- IDGAF – Aku tidak peduli
- GG – Permainan yang bagus
- IRL – Dalam kehidupan nyata
- ICYMI – Kalau-kalau Anda melewatkannya
- TBT – Kilas Balik Kamis
- OOTD – Pakaian hari ini
- FOMO – Takut ketinggalan
- TLDR – Terlalu panjang tidak dibaca
- BRUH – Ekspresi ketidakpercayaan atau keterkejutan
Beberapa digunakan dalam permainan, beberapa lagi digunakan dalam lelucon atau postingan nostalgia.
Kapan singkatan teks bisa menjadi masalah
Singkatan teks memang menyenangkan dan cepat. Namun, tidak semuanya aman. Beberapa singkatan dapat menyembunyikan makna yang berisiko atau kasar. Orang tua harus selalu waspada terhadap hal ini.
Anak-anak terkadang menyembunyikan sesuatu menggunakan kata-kata sandi. Ini bisa menyangkut masalah pribadi, hubungan, atau tindakan yang tidak aman. Sebagian besar sumber daring menyediakan singkatan pembicaraan rahasia yang disembunyikan. Dalam hal ini, orang tua tidak perlu panik, tetapi mereka harus waspada.
Masalah lainnya adalah kurangnya pemahaman. Singkatan bisa membingungkan. Tidak semua orang tahu apa itu pintasan. Kesalahan kecil sekalipun dapat mengubah bunyi pesan. Dan bahkan dapat menyebabkan pertengkaran atau menyinggung seseorang.
Ada juga beberapa singkatan yang mengandung bahasa gaul, yang mungkin tidak pantas untuk pengguna muda. Singkatan seperti WTF atau LMAO tidak mengandung kata-kata yang ramah anak. Anak-anak mungkin menggunakannya tanpa memahami arti lengkapnya.
Jadi, orang tua sebaiknya tidak bereaksi keras. Mereka harus tetap tenang dan berbicara. Tanyakan kepada anak apa arti sebuah kata. Bimbing mereka dengan baik. Jadikan momen ini sebagai pembelajaran, bukan hukuman.
Bagaimana orang tua dapat berkomunikasi secara efektif
Orang tua biasanya bingung di dunia digital yang berkembang pesat ini. Namun, sebenarnya tidak serumit kedengarannya untuk mengikuti singkatan teks.



Berikut ini adalah beberapa metode untuk tetap berhubungan dan mendapatkan informasi terkini:
Tetaplah ingin tahu. Tanyakan kepada anak Anda apa arti slang atau singkatan ini. Mereka suka memberikan penjelasan.
Baca apa yang mereka baca. Pantau tren media sosial. Ini bantuan Anda tetap mendapatkan informasi terbaru.
Gunakan daftar daring yang tepercayaBanyak situs parenting memperbarui daftar singkatan mereka dari waktu ke waktu.
Jangan menghakimi. Jangan mengkritik atau mencibir bahasa gaul. Jaga percakapan tetap terbuka.
Bergabunglah dengan dunia merekaJika anak Anda sedang TIK tok Atau Instagram, kamu juga harus meluangkan waktu di sana. Kamu jadi tahu tren atau budaya baru dan belajar lebih cepat dari yang kamu duga.
Jaga nada tetap ringanAnak-anak merespons lebih baik saat Anda menunjukkan minat, bukan kontrol.
Diskusi terbuka bermanfaat bagi kedua belah pihakAnak-anak melihat kepedulian Anda. Anda memahami dunia mereka. Mereka jadi lebih berani berbagi.
Komunikasi digital terus berkembang. Bukan kontrol, melainkan pemahaman, yang merupakan cara terbaik untuk maju. Dengan melibatkan orang tua, anak-anak dapat belajar menggunakan perangkat digital secara bertanggung jawab.



Tips untuk mengajarkan anak-anak komunikasi yang bertanggung jawab
Ini bukan hanya tentang mengetahui singkatan teks, tetapi juga tentang menghormati orang lain dan berempati di internet.
Berikut ini adalah hal-hal sederhana yang dapat dilakukan orang tua untuk membimbing anak-anaknya:
- Jelaskan tata krama digital. Ajari mereka untuk berpikir sebelum mengetik.
- Dorong mereka untuk menulis kalimat lengkap sesekali. Ingatkan mereka bahwa kejelasan itu penting.
- Diskusikan nada bicara. Teks bisa terdengar kasar, meskipun sebenarnya tidak dimaksudkan demikian.
- Ajarkan privasi. Bantuan mereka mengetahui apa yang boleh dibagikan dan apa yang tidak.
- Promosikan kebaikan. Obrolan Daring seharusnya tidak menyakiti orang lain.
- Teladanilah perilaku. Anak-anak meniru apa yang mereka lihat. Gunakan kata-kata yang baik untuk diri sendiri.
- Bicara soal konteks. Beberapa bahasa gaul memang cocok untuk teman, tapi tidak untuk guru atau orang dewasa.
- Ingatkan mereka bahwa kata-kata tetap daring . Pesan singkat bisa bertahan selamanya.
- Komunikasi yang bertanggung jawab adalah sebuah kebiasaan. Kebiasaan ini dapat dikembangkan seiring waktu. Jadi, lebih baik bersabar dan membimbing mereka daripada menghukum.
- Orang tua dapat mengajarkan anak-anak mereka melalui pengalaman nyata. Ketika seorang anak salah menggunakan suatu kata, diskusikanlah. Tanyakan mengapa mereka menggunakannya. Diskusikan bagaimana kedengarannya bagi orang lain. Bantuan mereka belajar darinya.
- Ajari anak-anak tentang berkirim pesan teks. Sesederhana mengajarkan tata krama di meja makan. Dengan begitu, mereka bisa belajar berkirim pesan teks dengan sopan.
Kata akhir
Singkatan teks merupakan ciri umum kehidupan modern. Singkatan membuat komunikasi daring menjadi cepat dan menyenangkan. Seiring kemajuan teknologi, kosakata akan terus berkembang. Jadi, yang terpenting bukanlah takut akan perubahan, melainkan belajar darinya. Orang tua dan anak dapat berkomunikasi satu sama lain dan mengatasi kesenjangan generasi.
Teruslah belajar. Teruslah berkomunikasi. Tetaplah terhubung. Itulah cara keluarga menjadi lebih kuat di era digital.

