Citra klub jazz terlihat tetapi tanpa penghargaan positif terhadap budaya Afrika-Amerika dan hanya berkonsentrasi pada orang kulit putih.
Namun, kelompok lain berpendapat bahwa film tersebut melebih-lebihkan estetika dan mengorbankan keasliannya. Sehingga mengabaikan passion atau alur cerita yang coba digambarkan oleh lakon ini. Apalagi mereka menyatakan bahwa kisahnya masih terkubur dalam analogi dan kisah emosionalnya belum terkuak.
Esensi dramatis film ini mencoba menciptakan skenario di mana seseorang harus berkorban banyak dalam hal tujuan keluar dan karier untuk mencapai tujuannya. Ada saatnya seseorang harus memutuskan antara cintanya dan cita-cita pribadinya. Dengan demikian, kita mungkin mencapai titik lain di mana kita akan mengorbankan koneksi atau kebahagiaan kita demi mencapai kesuksesan.