Yang paling langsung adalah pencurian uang. Ketika korban membagikan nomor kartu dan kata sandi sekali pakai, penipu dapat masuk ke akun tersebut. Komisi Perdagangan Federal (FTC) mencatat lebih dari satu miliar dolar AS yang hilang akibat penipuan telepon. Keluarga adalah target yang paling potensial.
Penjahat juga mencuri dokumen identitas. Ini bisa berupa nomor jaminan sosial, alamat rumah, atau akun email. Berdasarkan informasi tersebut, penipu melakukan penipuan peringkat . Mereka dapat membuka rekening kredit palsu atau mengajukan pinjaman atas nama korban. Pusat Sumber Daya Pencurian Identitas melaporkan 422 juta identitas terekspos per pelanggaran.
Lebih dari sekadar uang yang dipertaruhkan, ada privasi. Anak-anak dapat bertukar jadwal, alamat, dan lokasi kerja rahasia. Penjahat dapat menggunakan pengetahuan yang dicuri ini. Beberapa bahkan akan memeras atau mengancam secara fisik.
Kerugiannya bersifat psikis. Keluarga menjadi korban kekerasan ketika mereka ditipu. Bahkan dalam situasi di mana anak-anak tidak bertanggung jawab, mereka dapat merasa bersalah. Berdasarkan makalah UNICEF (2023), penipuan melalui telepon menyebabkan perkembangan stres di kalangan remaja. Sebagian besar korban takut mengulangi kesalahan yang sama. Kepercayaan emosional membutuhkan waktu lebih lama untuk diperbaiki, bahkan setelah berdamai dengan kehilangan.
Kombinasi kerugian finansial dan kerugian emosional berarti bahwa vishing adalah salah satu jenis penipuan yang paling merusak.
Perlindungan awal adalah kewaspadaan. Dengan teknologi, pendidikan menjadi perlindungan yang sangat baik. Menurut sebuah studi oleh Universitas Massachusetts, anak-anak menjadi semakin kebal terhadap ancaman keamanan telekomunikasi. Hal ini berkat orang tua yang lebih aktif dan terlibat dalam kehidupan digital anak mereka. Jadi, Anda harus:
Pastikan anak-anak mengetahui satu aturan: mereka tidak boleh bertukar informasi sensitif apa pun melalui telepon. Jumlah teman, kode sandi, atau alamat rumah harus dirahasiakan. Bicarakan hal ini dengan sangat jelas dan sering. Pelatihan tentang panggilan yang mencurigakan dapat meningkatkan daya ingat dan pengenalan.
Dorong anak-anak untuk menutup telepon jika mereka tidak yakin. Latih mereka untuk selalu memastikannya dengan orang tua terlebih dahulu sebelum bertindak. Agar lebih aman, kembangkan kata kunci keluarga. Kata kunci ini merupakan kata khusus yang hanya diketahui oleh anggota keluarga dan orang-orang terkasih. Jika penelepon tidak mengetahui kata kunci ini, panggilan tersebut adalah hoax.
Orang tua dapat menggunakan teknologi untuk mendukung pengajaran. Ada banyak sekali aplikasi kontrol orang tua Seperti FlashGet Kids untuk bantuan orang tua menjaga anak-anak mereka tetap aman dari vishing. Aplikasi ini menawarkan fitur pemblokiran untuk memastikan tidak ada panggilan tidak dikenal yang masuk ke anak Anda. Aplikasi ini juga mendukung pemantauan waktu nyata, peringatan kata kunci, dan bahkan pelacakan log panggilan. Dengan begitu, Anda akan selalu mengetahui masalah vishing apa pun yang mungkin dihadapi anak Anda.
Program pengendalian oleh orang tua akan mengurangi bahaya. Hal ini juga memberi orang tua waktu yang cukup untuk melawan ancaman sebelum terpapar pada anak-anak.
Banyak anak takut melaporkan panggilan yang mencurigakan. Orang tua harus mendorong transparansi. Anak-anak harus merasa aman untuk berbagi ketika mereka melakukan kesalahan. Menyalahkan tidak mendorong mereka untuk berbagi. Intinya, pencegahan dapat dipastikan dalam jangka panjang melalui dukungan.
Bahkan keluarga yang cukup perhatian pun bisa mengalami masalah. Namun, dalam situasi seperti itu, Anda tidak perlu panik dan bantuan anak Anda melewati masa-masa tersebut. Anda harus:
Vishing adalah salah satu penipuan paling berbahaya saat ini, karena melibatkan kepercayaan dan urgensi untuk mengelabui keluarga. Berbeda dengan email phishing, vishing bersifat personal dan lugas. Peniru menggunakan otoritas atau nama merek dari bisnis ternama untuk menekan korban agar patuh. Tanda bahayanya adalah permintaan mendesak, nomor telepon yang tidak dikenal, atau tawaran hadiah. Kerugiannya meliputi kerugian finansial dan pencurian identitas, serta paparan privasi dan tekanan emosional.
Anak-anak paling rentan karena mereka memercayai orang dewasa yang berpura-pura berkuasa. Keluarga harus berperan dengan mengajarkan praktik-praktik aman, menggunakan perangkat lunak pelindung seperti FlashGet Kids, dan bersikap responsif jika terjadi insiden. Orang tua dapat menjaga anak-anak dan keuangan mereka tetap aman dengan lebih memperhatikan keamanan digital.