Pedoman bagi orang tua untuk membatasi dan peringkat waktu layar anak-anak

Daya tarik layar bagi anak-anak kita sering kali bersaing dengan kebutuhan perkembangan lain yang penting bagi mereka, sehingga menimbulkan pertanyaan, haruskah orang tua membatasi waktu menatap layar?

Dengan munculnya perangkat digital yang mulai digunakan anak-anak sejak kecil, orang tua harus berusaha menyeimbangkan antara manfaat teknologi dan dampak negatif penggunaannya.

Artikel ini bertujuan untuk mengungkap kompleksitas manajemen waktu pemakaian perangkat untuk anak-anak kita dan memberikan panduan untuk mengembangkan praktik penggunaan layar yang sehat.

Haruskah orang tua membatasi waktu pemakaian perangkat pada anak?

Meskipun layar memberikan banyak manfaat, termasuk kesempatan untuk memperoleh informasi dan hiburan, masih banyak pertanyaan mengenai kemungkinan dampak buruknya terhadap perkembangan anak.

Mari kita periksa keuntungan dari membatasi waktu layar anak-anak dan alasan mengapa orang tua memilih untuk memberikan kebebasan daring kepada anak-anak mereka.

Mengapa orang tua harus membatasi screen time anak?

Orang tua membatasi waktu layar akan memberikan banyak manfaat bagi anak-anaknya. Berikut beberapa di antaranya:

1. Untuk kesehatan mata dan jasmani

Masalah penglihatan pada anak merupakan dampak yang paling persisten dari waktu yang lama dihabiskan di depan layar.

Paparan cahaya biru layar yang berlebihan akan menyebabkan ketegangan pada mata, sakit kepala, atau masalah penglihatan, yang memerlukan perhatian lebih jika tidak dikelola dengan baik.

Selain itu, waktu menatap layar yang kronis dibarengi dengan gaya hidup yang tidak aktif. Anak-anak biasanya menghabiskan waktunya dengan duduk di depan gadget dibandingkan rutin melakukan aktivitas fisik dan olahraga.

2. Lebih memperhatikan kegiatan pendidikan dan lainnya

Siswa sekarang dapat menggunakan perangkat elektronik mereka untuk mengakses informasi ini. Namun, terlalu banyak waktu menatap layar dapat memengaruhi kemampuan anak untuk peringkat .

Stimulasi dan hiburan terus-menerus dari layar, terutama untuk anak-anak, dapat berdampak buruk pada rentang perhatian yang lebih pendek seperti halnya dalam membaca, menulis, atau memecahkan masalah.

Orang tua dapat menghimbau anak untuk menyisihkan lebih banyak waktu untuk berpikir dan menyelami aktivitas alam dengan membatasi waktu digital.

3. Mengurangi resiko terjadinya obesitas

Kegemaran di depan layar dapat membuat anak-anak berhenti berolahraga dan aktivitas lain bantuan pengendalian berat badan dan kebugaran umum .

Alasan lainnya adalah, secara tidak sadar menggigit makanan sambil sibuk dengan gawai dapat memicu munculnya kebiasaan makan yang kurang baik.

Daripada menghabiskan waktu seharian di depan layar, sebaiknya orang tua mendorong anak untuk beraktivitas dan hidup lebih sehat.

4. Menumbuhkan keterampilan sosial dan kecerdasan emosional

Meskipun pertemanan dunia maya dapat menjadi sumber sosialisasi yang berharga, hal ini tidak dapat menggantikan interaksi dalam kehidupan nyata, yang penting untuk pengembangan keterampilan sosial dan kecerdasan emosional.

Keterampilan sosial pada anak mengalami penurunan ketika terlalu banyak waktu dihabiskan di depan layar. Karena mereka tidak dapat membaca sinyal sosial dan mempengaruhi hubungan interpersonal dengan tepat.

Orang tua mungkin memberi anak-anak kesempatan untuk mengeksplorasi hubungan sosial dan mereka mungkin menjadi lebih kuat secara emosional. Selain itu, keterampilan sosial mereka akan ditingkatkan.

5. Mendorong kreativitas dan imajinasi

Beberapa media elektronik tersebut mungkin mendorong anak untuk bermain-main dengan imajinasinya, namun penggunaan gadget yang berlebihan dapat merusak kemampuan anak dalam memanfaatkan imajinasi dan berpikir kreatif.

Meskipun anak-anak cenderung berinteraksi dengan konten digital melalui imajinasi mereka, mereka kehilangan kesempatan untuk menggunakan pikiran mereka sendiri atau berpartisipasi dalam permainan tanpa pengawasan yang sangat penting untuk pengembangan kecerdasan dan kreativitas.

Mengapa orang tua tidak boleh terlalu membatasi waktu pemakaian perangkat?

Meskipun penggunaan waktu pemakaian perangkat yang tidak terkontrol dan tidak terukur tentunya dapat menimbulkan dampak negatif, kita harus mempertimbangkan kemungkinan manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi jika digunakan dengan bijak.

1. Anak-anak membutuhkan screen time di sekolah

Saat ini, sekolah dan lembaga pendidikan juga menggunakan teknologi digital untuk membuat pengetahuan lebih mudah diakses dan didistribusikan secara luas.

Siswa mungkin harus belajar di komputer, tablet, atau perangkat lain, untuk dapat melakukan penelitian daring , mengakses materi pembelajaran, dan bahkan menghadiri kelas virtual.

Memperketat batasan jumlah jam yang boleh dimiliki anak-anak di belakang layar mungkin tidak memungkinkan mereka menyelesaikan tugas dan mengelola tugas sekolah.

2. Internet sangat bagus untuk belajar dan berkreasi

Karena Internet sebagai platform pengetahuan dan informasi yang jumlahnya hampir tidak terbatas, terdapat banyak pilihan pembelajaran dan persepsi.

Siswa dapat mempelajari apa yang mereka minati, mempelajari keterampilan baru, atau belajar sendiri melalui penggunaan sumber daya internet, film dan musik, serta perangkat lunak kreatif.

Keterbatasan waktu menatap layar dapat menjadi faktor pembatas perolehan momen-momen pembelajaran penting ini bagi seorang anak dan membatasi perkembangan mental dan imajinatif mereka dalam prosesnya.

3. Remaja perlu bersosialisasi

Kaum muda mengandalkan media sosial dan platform daring sebagai alat integral dalam kehidupan sosial mereka. Namun, menemukan keseimbangan adalah hal yang paling penting, karena remaja membutuhkan hubungan sosial, baik secara daring maupun tatap muka, untuk mendukung kesehatan mental dan perkembangan sosialnya.

4. Mempersiapkan masa depan digital

Anak-anak yang mulai mempelajari dan menggunakan teknologi digital sejak dini mungkin akan lebih siap untuk berkembang di masa depan ketika manusia akan sepenuhnya bergantung pada teknologi.

Membatasi anak-anak kita secara berlebihan dalam menggunakan komputer dapat menjadi faktor negatif terhadap tingkat literasi dan kemahiran digital mereka, yang mana hal ini sangat penting dalam bidang akademis atau profesional.

5. Aksesibilitas dan kenyamanan

Memang benar, perangkat digital dan sumber daya internet memberikan pilihan kepada anak-anak yang mengalami kesulitan dan disabilitas belajar untuk mendapatkan lingkungan sosial dan belajar yang berbeda dari lingkungan yang biasa mereka lalui.

Mereka dapat menawarkan sumber daya pendidikan yang telah diformat sebelumnya, lengkap dengan alat tambahan dan program pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

6. Mengembangkan tanggung jawab digital

Alih-alih menerapkan aturan yang ketat, orang tua mungkin akan mengajari anak mereka untuk menggunakan mode teknologi peringkat wajar dan seimbang.

Dengan cara ini, etika digital dan daring keselamatan dapat diajarkan kepada anak-anak sehingga mereka dapat mengatur diri dan mengembangkan kebiasaan sehat dalam penggunaan teknologi sejak dini.

Pada usia berapa Anda harus membatasi waktu pemakaian perangkat?

Tidak ada batasan usia universal kapan orang tua harus membatasi waktu pemeriksaan anak mereka.

Namun demikian, para ahli telah berbagi rekomendasi yang didasarkan pada penelitian yang tersedia dan faktor-faktor pengembangan yang dapat menunjukkan waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut membatasi waktu layar untuk anak Anda.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), Canadian Pediatric Society, National Institute for Health and Care Excellence (NICE), Inggris dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO):

  1. Untuk anak usia kurang dari 18 bulan: Mereka menyarankan untuk tidak menggunakan media layar kecuali video chatting.
  1. Untuk anak usia 18-24 bulan: Orang tua harus memilih konten berkualitas tinggi saat menonton bersama anak untuk bantuan mereka memahami apa yang mereka dengar.
  1. Anak-anak berusia 2-5 tahun: Seharusnya tidak lebih dari satu jam waktu menonton setiap hari dengan program berkualitas, menurut nasihat tersebut.

Kebanyakan ahli berpendapat bahwa untuk bayi berusia kurang dari 2 tahun, waktu bermain skenario harus dibatasi atau dihindari sama sekali, karena ini adalah fase penting untuk perkembangan otak, penguasaan bahasa, dan aktivitas fisik.

Orang tua diharapkan secara bertahap memperkenalkan konten berkualitas tinggi dengan bimbingan orang tua dan menetapkan batasan waktu yang tepat untuk memastikan anak siap menerima informasi sesuai usia.

Apa saja gejala terlalu banyak screen time?

Meskipun teknologi dapat bertindak sebagai pusat informasi dan menyediakan platform untuk bersenang-senang, waktu pemakaian perangkat yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan anak.

Orang tua dan pengasuh harus memahami dampak negatif ini untuk memastikan keseimbangan yang sehat dan memfasilitasi perkembangan yang sehat.

1. Akibat kesehatan fisik

Duduk berlebihan di depan perangkat elektronik meningkatkan peluang terjadinya obesitas pada masa kanak-kanak dan masalah kesehatan terkait lainnya. Hal ini dapat menyebabkan gangguan postur tubuh yang ditandai dengan nyeri sendi dan otot.

Selain itu, cahaya biru dari layar tersebut menyebabkan ketidaknyamanan mata, sakit kepala, dan bahkan masalah mata jika tidak ditangani.

Masalah lain yang ada di mana-mana adalah pola tidur yang terganggu, karena rangsangan layar dapat mengganggu siklus alami tidur-bangun.

2. Tantangan kognitif dan akademik

Menghabiskan terlalu banyak waktu daring membuat anak kehilangan konsentrasi dan sulit untuk tetap fokus pada sesuatu. Akibatnya banyak terjadi gangguan belajar, salah satunya adalah nilai buruk di sekolah.

Demikian pula, terlalu banyak waktu menatap layar akan mengganggu pemikiran kritis. Sebab, anak terbiasa mengakses informasi secara pasif dibandingkan berpartisipasi aktif dalam prosesnya.

3. Implikasi sosial dan emosional

Melalui meningkatnya penggunaan media digital, perkembangan sosial dan emosional anak akan menghadapi banyak hambatan.

Anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar dan lebih sedikit waktu bersama teman-temannya. Akibatnya, mereka kehilangan kesempatan untuk melatih keterampilan sosial dan empati serta mengembangkan kecerdasan emosional mereka.

Dengan demikian, keterasingan dan kesepian bisa menjadi masalah yang dialami anak. Sulit bagi beberapa anak untuk berinteraksi atau mempertahankan persahabatan dengan orang lain.

Masalah seperti paparan terhadap penindasan, konten yang tidak sesuai, dan budaya media sosial yang menyimpang dapat berdampak negatif terhadap harga diri dan citra tubuh anak.

4. Dampak perilaku dan psikologis

Sejujurnya, jika anak-anak terlalu lama berada di depan layar, mereka mungkin mengalami mudah tersinggung, perubahan suasana hati, dan perubahan suasana hati.

Dalam beberapa kasus, perilaku seperti kecanduan akan muncul. Anak-anak tergila-gila dengan perangkat digital mereka, dan kapan pun mereka ditarik dari perangkat tersebut, mereka mungkin mengalami gejala penarikan diri.

Selain itu, anak tersebut mungkin mengembangkan pola perilaku yang salah dan keyakinan yang buruk sebagai akibat dari paparan konten yang tidak memadai atau salah seperti kekerasan dan kebohongan.

Apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua?

Orang tua perlu menjaga keseimbangan antara hiburan anak dan aktivitas lainnya. Jangan biarkan perangkat seluler membahayakan kesehatan anak, baik fisik maupun mental. Berikut adalah beberapa peringkat praktis yang dapat diterapkan orang tua untuk membatasi dan mengatur waktu layar anak-anak mereka secara efektif:

  • Aktivitas luar ruangan lainnya: Baik itu olahraga luar ruangan keluarga atau aktivitas perkemahan untuk pendidikan dan pelatihan, hal ini bisa efektif dalam mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak televisi perangkat dan bersembunyi di sofa.
  • Mengatur waktu pemakaian perangkat: Batasi waktu menatap layar tergantung pada usia dan tahap perkembangan anak Anda. Melalui penerapan aplikasi pihak ketiga, batasan dapat ditentukan harian atau mingguan dan diterapkan sebagaimana mestinya.
  • Menghindari layar di malam hari: Upayakan jam malam layar setidaknya beberapa jam sebelum tidur. Cahaya biru dari layar mengacaukan jadwal tidur sehingga membuat anak lebih sulit tidur.
  • Jadilah teladan: Sebagai orang tua, berhati-hatilah dengan kebiasaan layar Anda dan jadilah teladan bagi anak Anda. Batasi penggunaan layar Anda sendiri, terutama saat waktu bersama keluarga atau saat berinteraksi dengan anak-anak Anda.

Untuk membuat peringkat ini lebih nyaman dan efektif, kami merekomendasikan penggunaan FlashGet Anak-Anak, aplikasi kontrol orang tua yang sangat komprehensif dan tepercaya.

FlashGet Kids memungkinkan Anda mengawasi anak Anda penggunaan aplikasi, batasi waktu pemakaian perangkat, dan blokir aplikasi yang tidak pantas dengan mudah.

Aplikasi ini akan memberikan laporan ekstensif sehingga pengaturan yang dapat disesuaikan dapat diatur. Ini akan memberi Anda ketenangan pikiran karena Anda akan mengendalikan kehidupan internet anak Anda.

Dengan FlashGet Anak-Anak, hubungan antara waktu layar dan aktivitas lainnya tetap terjaga. Hal ini, pada gilirannya, bermanfaat bagi kesehatan mental dan perkembangan anak Anda.

Kesimpulan

Permasalahan pembatasan screen time pada anak memang tidak sederhana. Di satu sisi, hal-hal baik dari teknologi harus diimbangi dengan hal-hal buruk.

Orang tua dapat menentukan pilihan mengenai masalah kesehatan, sosial, dan pendidikan berdasarkan tuntutan dan kebutuhan anaknya.

Orang tua dapat menjadi alarm bagi anak-anak dengan membatasi waktu menatap layar dan menjadi mentor bagi anak-anak dengan memberikan pengaruh positif kepada mereka.

Melalui perpaduan pendidikan yang tepat antara pro dan kontra, imajinasi yang ditawarkan, dan peluang dialog, dasar yang dapat dipercaya untuk hubungan antar layar dapat dibangun.

Tentang Penulis

Kidcaring , Kepala Penulis di FlashGet Kids.
Dia berdedikasi untuk membentuk kontrol orang tua di dunia digital. Dia adalah pakar berpengalaman dalam industri parenting dan telah terlibat dalam pelaporan dan penulisan berbagai aplikasi kontrol orang tua. Selama lima tahun terakhir, dia telah memberikan panduan tambahan sebagai orang tua bagi keluarga dan berkontribusi dalam mengubah metode pengasuhan anak.

Tinggalkan komentar